Pelatihan TPAPelatihan TPA BappenasTes Potensi Akademik

4 Kesalahan Umum Saat Mengerjakan Tes Penalaran TPA Bappenas

4 Kesalahan Umum Saat Mengerjakan Tes Penalaran TPA Bappenas

Tes Penalaran dalam TPA Bappenas dikenal sebagai bagian yang menantang karena menuntut kemampuan berpikir logis, analitis, dan cepat dalam waktu terbatas. Sayangnya, banyak peserta yang gagal meraih skor optimal bukan karena tidak mampu, tetapi karena terjebak pada kesalahan-kesalahan umum yang sebenarnya bisa dihindari.

Berikut adalah 4 kesalahan umum saat mengerjakan tes penalaran TPA Bappenas yang perlu kamu waspadai:

1. Terlalu Lama pada Satu Soal

4 kesalahan umum

Salah satu kesalahan paling umum dan merugikan dalam tes penalaran logis adalah terjebak terlalu lama pada satu soal. Karena ingin mendapatkan jawaban yang benar secara sempurna, banyak peserta akhirnya menghabiskan waktu berlebihan untuk satu soal sulit, tanpa sadar bahwa waktu terus berjalan.

Akibatnya, banyak soal lain yang sebenarnya bisa dijawab dengan lebih mudah malah terlewat atau tidak sempat dikerjakan sama sekali. Ini tentu akan berdampak signifikan pada skor akhir.

Solusi:
Terapkan manajemen waktu yang ketat. Batasi waktu pengerjaan setiap soal penalaran logis antara 1 hingga 1,5 menit. Jika kamu merasa terlalu lama di satu soal, jangan ragu untuk menandainya dan lanjutkan ke soal berikutnya. Kamu bisa kembali mengerjakannya jika masih ada waktu tersisa di akhir.

2. Tidak Membaca Soal dengan Teliti

4 kesalahan umum

Karena tekanan waktu, banyak peserta TPA terburu-buru membaca soal, padahal soal penalaran logis sering mengandung kata-kata kunci yang sangat menentukan arti dan arah pertanyaan—seperti “kecuali”, “semua”, “hanya”, atau “selain”. Melewatkan satu kata ini saja bisa membuat jawaban yang dipilih salah total, meskipun perhitungannya benar.

Contoh Kasus:
Soal: Semua siswa hadir kecuali Budi. Siapa yang tidak hadir?
Jika kamu membaca sepintas dan mengabaikan kata “kecuali”, kamu mungkin akan salah menjawab bahwa Budi hadir, padahal sebaliknya.

Solusi:
Biasakan untuk membaca soal setidaknya dua kali sebelum melihat pilihan jawaban. Fokuskan perhatian pada kalimat utama dan kata penghubung logis yang memengaruhi makna. Hindari menjawab hanya berdasarkan intuisi atau tebakan cepat—pemahaman yang teliti jauh lebih penting dalam soal-soal logika.

3. Mengandalkan Perasaan, Bukan Logika

Tes penalaran logis pada dasarnya adalah ujian kemampuan berpikir kritis dan sistematis, bukan sekadar menebak atau mengandalkan “feeling”. Namun, banyak peserta yang ketika menghadapi soal sulit atau kehabisan waktu, cenderung memilih jawaban berdasarkan intuisi atau tebakan semata.

Strategi ini sangat berisiko, terutama jika dilakukan berulang kali, karena akan menghasilkan jawaban yang tidak konsisten dan menurunkan akurasi secara signifikan.

Akibatnya:
Jawaban menjadi tidak terduga dan peluang salah semakin besar, sehingga skor akhir kamu bisa jauh dari harapan.

Solusi:
Perkuat kemampuan berpikir logis dengan rajin berlatih soal-soal penalaran yang menantang. Jika memang harus menebak, jangan asal pilih. Gunakan teknik eliminasi untuk menyaring pilihan jawaban yang jelas salah terlebih dahulu, sehingga peluang untuk memilih jawaban yang tepat meningkat

4. Kurang Mengatur Strategi

4 kesalahan umum

Banyak peserta tes penalaran logis yang gagal bukan karena sulitnya soal, tapi karena tidak memiliki strategi pengerjaan yang baik. Misalnya, langsung mengerjakan soal dari nomor 1 tanpa mempertimbangkan tingkat kesulitan, atau tidak memprioritaskan soal yang lebih mudah terlebih dahulu.

Solusi:
Sebelum mulai mengerjakan, buat strategi sederhana: kerjakan dulu soal yang kamu anggap mudah dan cepat selesai, kemudian baru lanjut ke soal yang lebih sulit. Tandai soal yang butuh waktu lama dan jangan ragu untuk skip sementara, supaya waktu tidak habis sia-sia.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Skor TPA Bappenas dalam 1 Bulan

Menghindari kesalahan-kesalahan umum dalam tes penalaran TPA Bappenas adalah langkah penting untuk meraih hasil maksimal. Kesalahan seperti terjebak terlalu lama pada satu soal, kurang teliti membaca soal, mengandalkan feeling tanpa logika, serta kurangnya strategi dan manajemen waktu, sering kali menjadi penghambat utama keberhasilan.

Dengan menyadari dan memperbaiki kebiasaan-kebiasaan ini, kamu dapat meningkatkan fokus, efisiensi, dan ketepatan dalam menjawab soal. Ingat, tes penalaran bukan hanya soal kecerdasan, tapi juga soal strategi dan ketenangan. Terapkan tips dan solusi yang sudah dibahas, dan persiapkan dirimu dengan matang untuk menghadapi TPA Bappenas.

Semoga sukses dan tetap semangat dalam proses belajarmu!

4 kesalahan umum

bayu13

Author bayu13

More posts by bayu13

Leave a Reply

×

Powered by Pelatihan TPA

× GRATIS Mini Try Out Bappenas