TPA BappenasPelatihan TPAPelatihan TPA BappenasSIMAK S2 dan S3 UITes Potensi Akademik

7 Teknik Menganalisis Opsi Jawaban yang Efektif dalam TPA Bappenas !

7 Teknik Menganalisis Opsi Jawaban yang Efektif dalam TPA Bappenas !

7 Teknik Menganalisis Opsi Jawaban yang Efektif dalam TPA Bappenas ! Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas sering dianggap sebagai “monster” yang menakutkan, padahal intinya adalah menguji kemampuan berpikir logis, analitis, dan verbal Anda.Kunci suksesnya bukan hanya belajar materi, tetapi juga menguasai seni menganalisis opsi jawaban. Sebab, dalam soal pilihan ganda, jawaban yang benar sudah ada di depan mata Anda!

Yuk, kita bedah 7 teknik jitu menganalisis opsi jawaban TPA Bappenas agar persiapan Anda lebih efektif dan menyenangkan!

Baca juga: Perbedaan Krusial TPA Bappenas vs. TKDA PLTI: Mana yang Lebih Cocok untuk Kebutuhan Anda?

1. Teknik Eliminasi “Ekstrem” (Buang yang Mustahil)

Ini adalah teknik pertama dan tercepat. Dalam TPA, terutama pada bagian Logika atau Verbal (Sinonim/Antonim), seringkali ada satu atau dua opsi jawaban yang terlalu ekstrem atau sama sekali tidak relevan dengan soal.

Contoh: Jika soal menanyakan sinonim kata yang netral, coret opsi jawaban yang memiliki konotasi sangat negatif atau sangat positif. Buang dulu opsi yang 100% mustahil, lalu fokuskan energi Anda pada 2-3 opsi tersisa. Anda baru saja menaikkan peluang Anda dari 20% menjadi 33% atau 50% tanpa banyak berpikir!

2. Analisis “Keluarga Kata” (Khusus Verbal)

Saat menghadapi soal analogi (misalnya, A berhubungan dengan B, maka C berhubungan dengan…?), jangan langsung melihat opsi.

Tekniknya: Tetapkan dulu jenis hubungan antara A dan B. Apakah hubungannya sebab-akibat? Bagian dari keseluruhan? Atau benda dan fungsinya?

Setelah Anda menemukan satu hubungan yang pasti (“Kucing** : Melompat” = Hewan : Aktivitas), barulah cari opsi jawaban yang memiliki hubungan keluarga yang sama. Ini menghindari Anda terjebak pada distraktor yang sengaja dibuat mirip kata-katanya, tetapi beda jenis hubungannya.

3. Hukum “Kerja Mundur” (Jagoan Numerik)

Jika Anda mentok di soal matematika atau deret angka yang kompleks, jangan panik! Manfaatkan opsi jawaban.

Tekniknya: Coba masukkan opsi jawaban yang paling “enak” (biasanya angka bulat, 0, atau 1) ke dalam persamaan atau pola deret yang diberikan.

Jika opsi itu benar, Anda sudah menghemat banyak waktu. Jika salah, setidaknya Anda sudah mendapatkan informasi berharga tentang batasan jawaban yang benar (misalnya, jawaban yang benar harus lebih besar dari angka yang Anda uji). Teknik ini jauh lebih cepat daripada menyelesaikan rumus dari awal.

4. Waspada “Distraktor Logis” (Bagian Logika Analitis)

Dalam soal silogisme atau penalaran analitis, Bappenas sering menyajikan distraktor logis. Ini adalah opsi yang kedengarannya masuk akal atau sesuai dengan realitas umum, tetapi tidak didukung oleh premis yang diberikan di soal.

Tekniknya: Anggap premis di soal sebagai satu-satunya kebenaran di alam semesta tersebut. Jika premis menyebutkan “Semua Monyet suka pisang,” maka opsi jawaban harus berasal dari kesimpulan itu. Abaikan pengetahuan umum Anda bahwa “Monyet juga suka kacang.” Tetap fokus hanya pada informasi soal.

5. Cek Dimensi dan Konsistensi (Khusus Deret)

Saat menganalisis opsi pada soal deret angka/huruf, perhatikan konsistensi “dimensi” pola.

Tekniknya: Jika sebuah deret menggunakan pola penjumlahan, pengurangan, dan kuadrat secara bergantian, pastikan opsi jawaban yang Anda pilih melanjutkan pola itu dengan benar.

  • Contoh: 1, 4, 2, 5, 3, 6, …
    • Pola pertama (+3), Pola kedua (-2).
    • Opsi jawaban Anda harus melanjutkan dengan (+3) lagi.
    • Jawaban yang benar adalah (3 + 3) = 6. Coret semua opsi jawaban yang tidak sesuai dengan langkah pola berikutnya.
soal TPA Bappenas 2025

Apa yang harus dilakukan di minggu-minggu terakhir?

6. Sistem 2-Langkah: Fokuskan Energi Anda

Jika setelah eliminasi ekstrem Anda menyisakan 2 opsi (katakanlah B dan D), jangan buang waktu.

Tekniknya:

  1. Langkah 1 (The 50/50): Pilih satu opsi (misalnya B) dan temukan alasan kuat mengapa opsi itu benar berdasarkan soal.
  2. Langkah 2 (Kontra-Analisis): Alihkan fokus Anda ke opsi kedua (D) dan temukan alasan kuat mengapa opsi itu salah atau lebih lemah daripada B.

Proses ini jauh lebih cepat daripada hanya membaca B dan D berulang kali, karena memaksa otak Anda untuk membuat keputusan definitif dan logis.

7. Manajemen Waktu Opsi (The 30-Second Rule)

Salah satu alasan banyak peserta TPA gagal adalah terlalu lama berkutat pada satu opsi.

Tekniknya: Tetapkan batas waktu, misalnya 30–45 detik, untuk menganalisis opsi jawaban.

Jika dalam waktu tersebut Anda hanya berhasil mengeliminasi satu opsi, atau sama sekali tidak ada kemajuan, segera lakukan Tebakan Cerdas (berdasarkan Teknik #6) dan pindah ke soal berikutnya. Ingat, mengamankan 10 soal mudah lebih baik daripada menghabiskan 5 menit untuk 1 soal sulit.

TPA Bappenas adalah tes kecepatan dan ketepatan. Dengan menguasai 7 teknik analisis opsi ini, Anda tidak hanya meningkatkan peluang kelulusan, tetapi juga mengelola waktu ujian dengan lebih baik.

Selamat berlatih, dan semoga sukses menjadi bagian dari generasi perencana pembangunan nasional!

 

bayu13

Author bayu13

More posts by bayu13

Leave a Reply

×

Powered by Pelatihan TPA

× GRATIS Mini Try Out Bappenas