Kesalahan Umum yang Bikin Nilai TPA Bappenas Turun dan Cara Menghindarinya!
Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas sering kali menjadi salah satu ujian penting bagi banyak orang—entah untuk melamar beasiswa, seleksi kerja, atau melanjutkan pendidikan. Walaupun sudah belajar keras, ternyata masih banyak peserta yang nilainya tidak maksimal.
Apa penyebabnya? Ternyata bukan karena soalnya terlalu sulit, tapi karena beberapa kesalahan kecil yang sering terulang. Nah, biar kamu tidak mengalaminya, yuk simak kesalahan umum berikut dan cara menghindarinya!
Banyak peserta hanya fokus pada bagian tertentu, misalnya hanya menghafal soal numerik atau logika, padahal TPA Bappenas terdiri dari tiga komponen utama: verbal, numerik, dan logika.
Jika hanya satu bidang yang dikuasai, hasil akhir tentu tidak seimbang dan nilai totalnya bisa turun.
Cara menghindarinya:
Coba buat jadwal belajar yang mencakup semua materi TPA. Latihan soal verbal seperti sinonim dan analogi, latihan numerik seperti deret angka, dan latihan logika seperti silogisme. Jangan lupa evaluasi hasil latihan agar tahu bagian mana yang masih lemah.
2. Kurang Pandai Mengatur Waktu
Salah satu penyebab nilai turun adalah manajemen waktu yang buruk saat ujian. Banyak peserta terlalu lama mengerjakan satu soal sulit, hingga waktu untuk soal lainnya jadi terbuang. Akibatnya, banyak pertanyaan tidak terjawab padahal sebenarnya bisa diselesaikan.
Cara menghindarinya:
Saat latihan, biasakan menggunakan timer. Prioritaskan soal yang mudah lebih dulu, baru kembali ke soal sulit jika ada sisa waktu. Latih juga kecepatan membaca dan berpikir cepat agar tidak panik ketika waktu hampir habis.
3. Kurang Teliti Membaca Instruksi
Kesalahan sederhana tapi sering terjadi adalah tidak membaca petunjuk soal dengan benar. Misalnya, soal meminta memilih “jawaban yang tidak benar” tapi peserta menjawab yang benar. Kesalahan kecil seperti ini bisa fatal karena nilainya langsung berkurang.
Cara menghindarinya:
Biasakan membaca dengan tenang sebelum menjawab. Jangan terburu-buru. Perhatikan kata kunci seperti “bukan”, “kecuali”, atau “yang salah”. Melatih fokus akan membuatmu terhindar dari jebakan kata.
4. Lingkungan Ujian Kurang Kondusif
Untuk peserta yang mengikuti tes secara daring, suasana sekitar juga memengaruhi hasil ujian. Lingkungan yang bising, gangguan koneksi internet, atau bahkan tempat duduk yang tidak nyaman bisa mengganggu konsentrasi.
Tanpa disadari, gangguan kecil ini bisa membuat nilai menurun karena sulit fokus.
Cara menghindarinya:
Sebelum ujian, pastikan tempatmu tenang, pencahayaan cukup, dan koneksi internet stabil. Matikan notifikasi HP dan minta keluarga untuk tidak mengganggu selama tes berlangsung.
Kalau ujian dilakukan pagi hari, usahakan tidur cukup dan sarapan ringan agar tetap fokus.
5. Tidak Pernah Latihan Simulasi
Kesalahan lainnya adalah tidak melakukan simulasi tes. Banyak orang berpikir cukup belajar teori atau melihat contoh soal tanpa latihan dalam kondisi waktu terbatas. Padahal, simulasi membantu kamu memahami tekanan waktu dan pola soal sesungguhnya.
Cara menghindarinya:
Coba lakukan try out TPA secara rutin. Gunakan stopwatch untuk mensimulasikan waktu asli. Setelah selesai, cek hasilnya dan catat soal-soal yang salah.
Dengan begitu, kamu bisa memperbaiki bagian yang masih lemah dan semakin siap menghadapi tes sebenarnya.
Nilai TPA Bappenas yang tinggi bukan cuma soal seberapa pintar kamu, tapi juga seberapa baik kamu mempersiapkan diri dan menghindari kesalahan kecil.
Belajar dengan seimbang, atur waktu dengan cermat, baca soal dengan teliti, jaga lingkungan tetap kondusif, dan lakukan latihan rutin—semuanya akan membuat performamu meningkat signifikan.
Jadi, kalau kamu berencana mengikuti TPA Bappenas, jangan cuma fokus belajar materi. Latih juga strategi, fokus, dan kebiasaan kecil yang bisa menentukan hasil akhirnya.
Dengan persiapan yang matang, kamu bisa melewati tes ini dengan percaya diri dan mendapatkan skor yang kamu targetkan. semangat !
