Pelatihan TPAPelatihan TPA Bappenas

5 Pola Soal Numerik TPA Bappenas Paling Sulit yang Paling Sering Menjebak Peserta

5 Pola Soal Numerik TPA Bappenas Paling Sulit yang Paling Sering Menjebak Peserta

Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas sering kali dianggap sulit bukan karena rumus yang kompleks, melainkan karena pola soal numerik yang dirancang untuk menjebak cara berpikir peserta. Banyak peserta merasa percaya diri dengan kemampuan berhitungnya, tetapi tetap kehilangan poin karena keliru membaca pola dan terburu-buru menarik kesimpulan.

Dalam TPA Bappenas, pola soal numerik menuntut ketelitian, konsistensi logika, serta kemampuan menganalisis hubungan angka secara menyeluruh. Kesalahan kecil dalam mengenali pola dapat menyebabkan jawaban meleset, meskipun perhitungannya benar. Oleh karena itu, memahami pola-pola yang paling sering muncul dan paling sulit menjadi kunci penting dalam persiapan. Artikel ini membahas lima pola soal numerik TPA Bappenas paling sulit yang kerap menjebak peserta, lengkap dengan contoh soal untuk membantu mengenali karakteristiknya.

Baca Juga: 2 Pola Soal Logika di TPA Bappenas yang Sering Menjebak Peserta !

1. Deret Angka dengan Pola Ganda (Hidden Pattern)

mengenal TPA Bappenas Pola soal numerik ini sering menipu karena tampak sederhana di awal. Peserta biasanya langsung menemukan satu pola, lalu berhenti tanpa mengecek kemungkinan pola lain. Padahal, deret numerik TPA Bappenas kerap menggunakan dua pola sekaligus, misalnya berbeda antara suku ganjil dan genap.

Contoh soal:
2, 6, 8, 24, 32, …
A. 48
B. 56
C. 64
D. 96
E. 128

2. Soal Cerita Numerik dengan Informasi Berlebih

Soal ini menguji kemampuan memilah informasi, bukan kemampuan berhitung semata. Banyak angka disajikan untuk mengalihkan fokus, sementara pertanyaan sebenarnya sangat sederhana.

Contoh soal:
Sebuah proyek direncanakan selesai dalam 20 hari oleh 10 pekerja. Setelah 5 hari, 5 pekerja tambahan bergabung. Jika semua pekerja memiliki produktivitas sama, berapa hari total proyek tersebut selesai?
A. 12
B. 14
C. 15
D. 16
E. 18

3. Perbandingan dan Rasio Bertingkat

Rasio sering dianggap mudah, namun menjadi sulit ketika perbandingan berubah atau diterapkan bertahap. Kesalahan paling sering adalah menyamakan rasio awal dengan kondisi akhir.

Contoh soal:
Perbandingan usia A : B = 3 : 5. Lima tahun kemudian, perbandingan usia mereka menjadi 4 : 6. Selisih usia A dan B sekarang adalah …
A. 6 tahun
B. 8 tahun
C. 10 tahun
D. 12 tahun
E. 15 tahun

4. Operasi Campuran Cepat dengan Distraktor

Tes TPA Online Solusi Praktis Dan Efisien Soal ini menuntut ketelitian tinggi dalam waktu singkat. Kesalahan kecil pada satu operasi dapat menggagalkan seluruh jawaban karena opsi yang disediakan sangat berdekatan.

Contoh soal:
(48 ÷ 6) × (15 − 7) + 4 = …
A. 60
B. 64
C. 68
D. 72
E. 76

5. Logika Numerik Non-Aritmetika

Tidak semua soal numerik menggunakan operasi hitung biasa. Beberapa soal justru mengandalkan pola digit, posisi, atau struktur angka yang sering luput diperhatikan.

Contoh soal:
3 → 9
5 → 25
7 → 49
9 → …
A. 72
B. 81
C. 90
D. 99
E. 108

Menghadapi soal numerik TPA Bappenas tidak cukup hanya dengan menguasai operasi hitung. Yang lebih menentukan adalah kemampuan mengenali dan memverifikasi pola soal numerik sebelum mengambil keputusan. Lima pola yang telah dibahas menunjukkan bahwa jebakan utama terletak pada asumsi cepat dan kurangnya evaluasi logis.

Dengan memahami karakteristik pola soal numerik yang paling sering muncul, peserta dapat mengurangi kesalahan, menghemat waktu, dan meningkatkan akurasi jawaban. Latihan yang konsisten dengan fokus pada pola akan membantu membangun cara berpikir yang lebih sistematis, sehingga peluang meraih skor optimal dalam TPA Bappenas menjadi jauh lebih besar.

Download Contoh Soal TPA UI

bayu13

Author bayu13

More posts by bayu13

Leave a Reply

×

Powered by Pelatihan TPA

× GRATIS Mini Try Out Bappenas