5 Teknik Memory Hack untuk Menghadapi Verbal TPA Bappenas Tanpa Rasa Lupa
Baca Juga: 8 Soal Logika Verbal Tes Bappenas yang Wajib Dicoba
1. Chunking
Teknik chunking adalah metode memory hack yang mengelompokkan informasi menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diingat. Misalnya, saat menghadapi daftar kata atau konsep, membaginya ke dalam beberapa kategori memungkinkan otak untuk menyimpannya lebih efisien. Chunking membuat otak tidak terbebani kata demi kata, tetapi struktur dan ide pokok yang jelas. Ini sangat penting saat soal-soal TPA meminta kita menemukan ide utama atau inferensi.
2. Active Recall
Salah satu cara paling efektif untuk melatih memori adalah Active Recall, yaitu teknik belajar dengan secara aktif mengingat materi tanpa melihat catatan. Cara menerapkan Active Recall cukup sederhana. Peserta bisa membuat pertanyaan dari materi dan mencoba menjawabnya sendiri, menggunakan flashcard untuk mengingat kata atau konsep penting, atau menulis kembali inti materi tanpa melihat buku. Belajar secara singkat dan rutin, misalnya 20–30 menit per sesi, justru lebih efektif daripada belajar lama sekaligus.
3. Keyword Anchoring
Cara menggunakan Keyword Anchoring cukup sederhana. Misalnya, saat mempelajari kosakata baru, peserta bisa mencari kata yang terdengar mirip atau memiliki asosiasi visual dengan kata tersebut. Kata kunci ini kemudian dijadikan pemicu untuk mengingat arti atau konsep yang lebih kompleks. Proses ini memudahkan recall dan mempercepat pemahaman materi verbal.
4. Dual Coding Mini
Menghadapi TPA verbal Bappenas, salah satu strategi memory hack untuk meningkatkan daya ingat adalah Dual Coding Mini. Teknik ini memanfaatkan kemampuan otak untuk memproses informasi secara ganda, yaitu melalui kata-kata dan gambar mental. Dengan mengubah teks menjadi visual di dalam pikiran, informasi menjadi lebih mudah diingat dan lebih cepat di-recall saat dibutuhkan.
Cara menerapkan Dual Coding Mini cukup sederhana. Saat mempelajari materi verbal atau konsep abstrak, peserta cukup membayangkan bentuk, adegan, atau simbol yang mewakili informasi tersebut. Misalnya, kata “pertumbuhan” bisa divisualisasikan sebagai pohon yang tumbuh dari benih. Visualisasi ini akan menjadi “jembatan” yang menghubungkan kata dengan ingatan visual, sehingga memperkuat daya ingat.
5. Elimination Memory Trick
Menghadapi TPA verbal Bappenas, salah satu strategi yang efektif untuk meningkatkan daya ingat adalah Elimination Memory Trick. Teknik ini bekerja dengan cara mengingat informasi melalui proses eliminasi, yaitu dengan menyingkirkan pilihan atau kata yang jelas salah sehingga otak lebih fokus pada informasi yang relevan.
Cara menerapkan Elimination Memory Trick cukup sederhana. Saat menghadapi soal atau daftar informasi, peserta dapat menandai kata atau opsi yang pasti salah terlebih dahulu. Dengan mengurangi jumlah kemungkinan, otak menjadi lebih ringan dan mudah mengingat pilihan yang benar. Teknik ini juga bisa diterapkan saat menghafal kosakata, konsep, atau hubungan logis antar kata, dengan membuang informasi yang tidak relevan dari memori.
Dengan menerapkan berbagai memory hack, mulai dari Active Recall, Keyword Anchoring, Dual Coding Mini, hingga Elimination Memory Trick, peserta TPA verbal Bappenas dapat mengoptimalkan kemampuan mengingat dan memahami materi secara lebih efektif. Kunci keberhasilan terletak pada konsistensi latihan dan penggunaan strategi yang tepat sesuai kebutuhan. Dengan membiasakan diri menggunakan teknik-teknik ini, peserta tidak hanya meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal, tetapi juga membangun kepercayaan diri yang kuat menghadapi tes. Pada akhirnya, strategi belajar yang terstruktur dan cerdas akan menjadi fondasi utama untuk meraih hasil terbaik.