Pelatihan TPAPelatihan TPA Bappenas

Trik Mengerjakan Soal TPA Verbal

Trik Mengerjakan Soal TPA Verbal

 

Trik Mengerjakan Soal TPA Verbal

 

 

Trik Mengerjakan Soal TPA Verbal – Tes TPA Verbal merupakan standar seseorang agar dianggap mampu mengikuti dahsyatnya terpaan di saat menjalani kegiatan kuliah. Di dunia kuliah, Anda diharapkan (oleh universitas atau sekolah tinggi) bisa menjalani padatnya tugas akademis dan kehidupan nonakademis.

 

Sampai di bagian ini, saya harap Anda sudah mulai mengerti sedikit pentingnya TPA Verbal itu. Jadi, persiapannya akan lebih serius lagi. Nah, kalau sudah terbayang apa kegunaannya, sekarang kita kupas (hingga mendekati) tuntas perihal TPA Verbal. Untuk menguji kemampuan seseorang mengolah bahasa, tes TPA verbal umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu Analogi, Sinonim, Antonim.

 

  1. Analogi

Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, analogi adalah persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan. Dari dua atau lebih kata yang diberikan pada soal, kita diminta untuk mencari pasangan (bisa lebih) kata yang setara dari yg soal berikan. Sepintas ini terkesan mudah. Namun, pilihan jawaban yang diberikan biasanya “sukses” membuat kita rancu. Nah, Trik Mengerjakan Soal TPA Verbal ini yang penting adalah kita mesti mencari tahu dulu apa hubungan dua atau lebih kata yang diberikan pada soal. Biar enggak bingung, berikut contohnya

 

Beras : padi = …. : biji

 

Langkah 1:

 

Sebelumnya, kita cari kata kunci hubungan yg mengaitkan beras dan padi. Hayo, pikirkan! Kalau Anda menjawab: berasal, berarti jawaban Anda hampir benar. Kenapa hampir benar? Karena kalau Anda menjawab “berasal dari”, itu baru paripurna (sempurna). Intinya, sebuah kata kunci yang baik itu bila digabungkan dengan analogi soal, bisa jadi kalimat utuh yang baik.

 

Beras + berasal dari + padi = beras berasal dari padi –> kalimat utuh

 

Langkah 2:

 

Cocokkan dengan lima pilihan jawaban: jika beras berasal dari padi, maka yang berasal dari biji itu….. buah!

Lalu ada pertanyaan kritis: “Kan, ada juga buah yang enggak berasal dari biji, kak?” Ya, ya, ya, memang benar. Namun demikian, kita tentu menyesuaikan dengan pilihan jawaban yang paling mendekati apa yang dibutuhkan soal, bukan?

 

 

  1. Sinonim

Sinonim berarti kata yang bermakna atau berarti sama. Soal tipe ini membutuhkan kecermatan agar bisa mendapatkan jawaban yang tepat.Seringkali si pembuat soal cukup cerdik dalam memodifikasi pilihan jawaban sehingga peserta tes bisa saja terkecoh. Misal ada soal seperti ini:

 

Niscaya = …

a. cahaya

b. perca

c. percaya

d. pasti

e. kalau

 

Susunan huruf dan bunyi kata ini hampir dekat dengan kata cahaya dan percaya. Bahkan ada yang masih menyamakan arti niscaya sama dengan percaya. Bagi Anda yang belum tahu apa arti niscaya tentu akan ragu. Kata yang berasal dari bahasa Sanskerta ini (nĩscaya) berarti: tentu; pasti; tidak boleh tidak atau puguh (Jakarta); tak urung; perlu. Jadi jawaban soal ini adalah d. pasti

 

  1. Antonim

Antomin berarti lawan makna atau arti kata. Soal tipe ini lebih menjebak lagi daripada sinonim. Biasanya, sebagian pilihan jawaban merupakan sinonim kata si soal. Kalau enggak membaca instruksi soal dengan hati-hati dan fokus, niscaya Anda kena jebakan Batman si empunya soal. Berikut ini contohnya

 

Nisbi = …

a. relatif

b. tidak pasti

c. belum final

d. mutlak

e. ambigu

 

Jadi apa jawabannya? Ya, jawaban betulnya d. mutlak. Kata yang berasal dari tanah Arab ini (nisbī) lumayan sering jadi bahan soal. Kalau sedang enggak konsentrasi, Anda bisa saja malah memilih jawaban a. relatif karena sinonim nisbi adalah relatif.

 

Ramuan Multibahasa di TPA Verbal

Bagi Anda yang sering mengerjakan soal TPA Verbal, pasti menemukan banyak istilah asing di kuping Anda. Padahal sebenarnya, sebagian besar istilah itu sering beredar di media massa dan elektronik. Entah itu koran nasional harian, tabloid yang bukan gosip ya, majalah dan atau situs di internet. Sisanya memang eksis di bidang yang lebih kecil lagi (bisa lingkup suatu ilmu saja atau cuma beredar di kamus besar). Kalo masih suka merasa asing dengan istilah-istilah di TPA Verbal, berarti Anda saja yang belum doyan atau minimal, membiasakan diri untuk mengakses hal tersebut secara rutin.

 

Nah, untuk mempermudah Anda mengatur fokus mempelajari istilah-istilah asing di tes TPA Verbal, saya akan membeberkan hasil pengamatan tentang sumber bahasa yang digunakan.

 

Kata-kata dari bahasa Indo-Eropa punya porsi sangat besar dalam tes TPA Verbal. Kita enggak bisa memungkiri bahasa ini telah menguasai dunia dan Indonesia khususnya. Dalam konteks Indonesia, bahasa Inggris sejak Orde Baru (1968) perlahan mulai menggantikan posisi bahasa Belanda yang sebelumnya dominan sebagai bahasa sumber ilmu pengetahuan. Namun, bahasa Belanda tetap masih banyak tersisa dan telah menjadi bahasa serapan di Indonesia (misal: aktivitas, bakteri, coklat, demokrasi, lokomotif, dll). Saat ini, penyerapan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia juga semakin banyak, beberapa di antaranya analisis, bras, dekorator, faktual, galon, dll. Sebagian kata-kata tersebut juga berasal dari bahasa Yunani: demokrasi dan kata lain: mitos, filosofi, Orion, dll. Sedangkan bahasa Latin yang terserap adalah adendum, fakultas, genitalia, humanitas, kurikulum, dll.

 

Kemudian bahasa Jawa. Bahasa dengan penutur sebanyak 75,2 juta jiwa ini seringkali jadi momok dalam TPA Verbal. Misal: astana, angot, galat, getas, tasik dll. Cukup masuk akal kalau bahasa ini kategori kedua terbanyak setelah bahasa Indo-Eropa dan boso Jowo merupakan bahasa daerah penyumbang paling banyak dalam bahasa Indonesia (1.109 lema).

 

Sisanya bahasa bahasa Minangkabau donor kedua sebanyak 929 lema (misal: cakap, gadang, mangkus,pindai, ranah, dll.) dan basa Sunda penyumbang 223 lema karena penuturnya terbanyak kedua setelah bahasa Jawa: 27 juta. (misal: gobang, cadel, comro, dll), bahasa Sanskerta (antariksa, atma, griya/grha, perwira, renjana, sengsara, dll), bahasa Arab (alkitab, barbar, daulat, firasat, gairah, dll).

 

Selain itu, soal tes yang baik terdiri dari persebaran soal yang mudah, sedang, dan sukar yang seimbang. Contoh, Kemendikbud biasanya membuat persebaran soal sukar 20%, soal mudah 10%, dan sisanya soal sedang untuk soal Ujian Nasional 2013 lalu. Kamu enggak perlu khawatir soalnya sulit semua, minimal 70-80% bisa terjawab.

 

Informasi lebih lanjut mengenai Pelatihan TPA Bappenas & UI
KLIK SEKARANG

Lokasi Pusat Pelatihan TPA

 

Trik Mengerjakan Soal TPA Verbal

bayu13

Author bayu13

More posts by bayu13

Leave a Reply

×

Powered by Pelatihan TPA

× GRATIS Mini Try Out Bappenas