Pelatihan TPA Bappenas

Sejarah Tes Potensi Akademik di Indonesia, Apa ya?

Apakah kamu tahu tentang sejarah Tes Potensi Akademik (TPA) di Indonesia? Mengapa Tes Potensi Akademik masih diterapkan hingga kini? Betapa pentingnya Tes Potensi Akademik bagi penyelenggara ujian?

Tentunya setiap pertanyaan kamu akan dijawab pada artikel ini. Diketahui, Tes Potensi Akademik adalah ujian yang menguji kemampuan peserta dalam verbal, numerik, logik, dan karakter pribadinya. Tes ini bertujuan untuk menyeleksi kandidat terbaik di lembaga masing-masing.

Setiap bobot TPA berbeda-beda tergantung dari penyelenggara ujiannya. Maka dari itu, TPA yang dibuat oleh LTMPT akan berbeda dengan TPA yang dibuat oleh Bappenas. Meskipun begitu, konsep soal masih sama.

Nah, meskipun hal ini menjadi momok bagi peserta, sejarah Tes Potensi Akademik sudah diukur lama di Indonesia, lo. Bahkan, tujuan kala itu tetap sama, yakni peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia). Lalu, apa sejarah Tes Potensi Akademik?

 

Sejarah Tes Potensi Akademik di Indonesia

Sejarah Tes Potensi Akademik

Apa sejarah Tes Potensi Akademik

Pertama kali, Tes Potensi Akademik diterapkan di Indonesia pada 1984. Tahun tersebut bertepatan dengan pendirian Overseas Training Office (OTO) yang dibangun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia (RI).

Kala itu, tugas OTO adalah mengelola dan mengoordinasikan bantuan dana dari luar negeri untuk peningkatan SDM, khususnya PNS. OTO memberikan beasiswa untuk PNS bagi yang melanjutkan studi ke Strata dua (S2) dan Strata tiga (S3) ke luar negeri.

Tentunya antusias peserta sangat tinggi. Alhasil, adanya tuntutan kredibilitas untuk memilih calon peserta agar tepat sasaran. Ditambah, keberhasilan penyelesaian studi tergantung dari peserta beasiswa. Maka dari itu, OTO Bappenas membutuhkan suatu tes atau seleksi.

Nah, hal itu OTO Bappenas terinspirasi dari tes SAT (Scholastic Aptitude Test) yang berlaku bagi seleksi untuk calon mahasiswa S2/S3 di Amerika Serikat. Maka, muncullah TPA dengan konsep yang mengikuti Graduate Record Examination Aptitude Test (GRE).

Mengapa TPA Berkonsep GRE?

Mungkin, kamu akan bertanya, “Diantara jenis tes di dunia, mengapa harus GRE?” Sebenarnya, beasiswa tersebut mengirimkan mahasiswa S2/S3 yang kebanyakan PNS untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat.

Nah, agar mereka bisa bersaing pada seleksi di Amerika Serikat, maka muncul TPA yang berkonsep sama dengan GRE. Ditambah, ada penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan nilai GRE lebih akurat dibanding indeks prestasi undergraduate (IPK).

Hal ini tidak mengandalkan IPK, tetapi keberhasilan untuk masuk ke Pascasarjana di Amerika Serikat adalah GRE.

 

Pelaksanaan TPA Pertama Kali

Pada 1984, tes pertama bergulir dengan hikmat. Banyak sambutan positif dari berbagai departemen dan lembaga non departemen. Mereka setuju terhadap Tes Potensi Akademik sebagai alat seleksi untuk persiapan pendidikan pascasarjana dan doktor di luar negeri.

Diketahui, analisis soal-soal TPA mendapat hasil yang valid dan reliabilitas yang tinggi. Untuk menjaga konsistensi dan kualitas TPA, Koperasi Bappenas bekerjasama dengan beberapa konsultan dan lembaga. Koperasi Bappenas terus memperbaiki sistem pendaftaran, pengadaan bahan ujian, pelaksanaan tes, penilaian, dan komunikasi hasil kepada peserta.

 

Penerapan TPA Terbuka Luas

Diketahui, seleksi menggunakan TPA ternyata tidak berfokus ke S2/S3 di luar negeri, tetapi juga dalam negeri. Beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta menerapkan Tes Potensi Akademik sebagai syarat untuk masuk program pascasarjana atau doktornya.

Contohnya, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Binus University, Universitas Gadjah Mada, dan universitas lainnya. Selain itu, TPA diterapkan sebagai seleksi penerimaan pegawai baru bagi sebagian perusahaan negeri dan swasta.

Alhasil, dari penerapan yang terbuka luas ke beberapa lembaga penting, OTO Bappenas berganti statusnya menjadi lembaga independen berbadan hukum. Lembaga ini mendirikan unit khusus bernama Unit Usaha Otonom Penyelenggaraan Tes.

Unit usaha tersebut memenuhi kebutuhan penyelenggaraan TPA dan tes lainnya. Tidak hanya itu, TPA juga dikembangkan untuk menyaring calon mahasiswa S1 di universitas-universitas di Indonesia.

 

Itulah sejarah Tes Potensi Akademik yang wajib kamu ketahui. Penerapannya jadi lebih luas dan populer di kalangan calon mahasiswa, pegawai, dan lembaga, ya. Tentunya banyak kenangan yang tersimpan selama mengikuti TPA.

Bagi kamu yang butuh bimbingan belajar khusus persiapan Tes Potensi Akademik, siapkan dirimu bersama Pelatihan TPA. Kami menyediakan fasilitas belajar yang memadai dan mentor yang berkualitas. Tentunya lingkungan belajar kamu jadi lebih nyaman dan terprogres. Jadi, tunggu apa lagi? Silakan kunjungi laman resmi kami sekarang, ya. 

adzhar

Author adzhar

More posts by adzhar

Leave a Reply

×

Powered by Pelatihan TPA

× GRATIS Mini Try Out Bappenas