Pelatihan TPA

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

 

 

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik – Tes Potensi Akademik adalah tes psikologi yang biasanya diselenggarakan dalam proses rekrutmen kerja untuk mencari tahu tingkat kecerdasan intelektual seseorang. Pada skala internasional, TPA dikenal juga dengan nama Graduate Record Examination (GRE).

Selain untuk proses rekrutmen kerja, tes ini juga diselenggarakan sebagai tes masuk di instansi pemerintahan, tes seleksi masuk ke perguruan tinggi tertentu, tes beasiswa, juga tes untuk mahasiswa yang menempuh pendidikan S2 dan S3.

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

Fungsi TPA

Tujuan dan fungsi TPA adalah untuk mengetahui cara seseorang berpikir secara logis dan kecerdasan intelektual yang dimilikinya. Semakin tinggi score TPA yang didapatkan, artinya orang tersebut memiliki kemampuan berpikir yang logis, mampu memecahkan masalah secara efektif dan efisien, serta memiliki kemampuan logika untuk menghadapi berbagai situasi yang terjadi.

Sayangnya, banyak peserta tes TPA yang gagal, meski soal-soalnya terlihat sederhana. Penyebab kegagalan dalam tes TPA biasanya karena kurang fokus, tidak teliti dalam membaca soal atau memilih jawaban, kekurangan waktu, atau bingung dan tidak tahu bagaimana cara mengerjakan soal TPA.

Penilaian Menggunakan Sistem Skor

Pasalnya, skor menjadi sistem penilaian tes potensi akademik, agar lebih mudah melihat hasilnya. Jadi, jika kamu mampu mengerjakan dan berhasil menjawab banyak pertanyaan dengan benar, maka akan semakin tinggi pula skor nya.

Meski tidak semua proses rekrut menggunakan tes potensi akademik, namun di Indonesia sendiri, mayoritas perusahaan hingga perguruan tinggi masih memanfaatkan TPA. Karena, hasil tes potensi akademik juga bisa berpengaruh terhadap cara berpikir, cara bekerja hingga cara bersosialisasi seseorang, di lingkungan pekerjaan atau universitas.

Sekilas memang terlihat mudah dan sederhana, namun pertanyaan-pertanyaan dari tes potensi akademik justru lebih sulit dipahami, dan terkesan menjebak. Sehingga, tidak sedikit orang lebih banyak gagal dalam tes ini.

Belum lagi setiap instansi menggunakan jenis TPA yang berbeda-beda, dengan soal yang selalu update dan baru. Sehingga, kamu disarankan untuk lebih teliti, fokus, tidak terburu-buru, mengetahui trik khusus, dan mengerjakan dengan penuh konsentrasi.

Jenis-jenis Tes Potensi Akademik (TPA)

Dilansir dari laman jobseeker.id, secara garis besar ada beberapa jenis tes potensi akademik. Jenis tes tersebut dibagi menjadi 4 subtes, yaitu:

  1. Tes Bahasa (Verbal)

Menurut Harry Tolley, dalam tes bahasa atau verbal ini, bisa dijelaskan bahwa tes membaca, pemahaman kalimat, kata, serta kemampuan bahasa, merupakan salah satu cara untuk bisa melihat kemampuan seseorang dari banyak hal.

Tes ini juga dibuat untuk mengetahui seberapa jauh seseorang, terampil menggunakan bahasa yang seefektif mungkin, dengan bahasa baku. Pada, tes bahasa (verbal), subtesnya terbagi menjadi 3 bidang bahasa, yaitu antonim, sinonim, dan analogi:

  • Tes lawan kata (antonim): yaitu peserta tes diminta untuk mencari satu kata yang menjadi lawan kata pada soal yang tersedia

Contoh:

Muntul x

A. Gerigi

B. Padat

C. Tumpul

D. Tajam

E. Majal

  • Tes persamaan kata (sinonim): Adalah tes, di mana peserta diminta untuk mencari satu kata yang menjadi persamaan kata, dari soal yang tersedia.

Contoh:

Klarifikasi = . . . . . .

A. Permintaan

B. Pengaturan

C. Penjelasan

D. Penentuan

E. Penjelasan

  • Tes pengelompokan kata (Analogi): Adalah tes, di mana peserta diminta untuk mencari satu kata yang termasuk kategori sejenis.

Contoh:

Gerbong : Lokomotif = … : …

A. Taksi : Pengemudi

B. Kereta : Masinis

C. Pedati : Andong

D. Delman : Kuda

E. Trem : RelP

 

  1. Tes Angka (Numerik)

Selanjutnya, ada subtes tes angka (numerik), yang terbagi menjadi 4 bagian, yakni tes cerita, seri huruf, tes deret, dan aritmatika:

  • Tes angka pada cerita: Adalah tes, yang memungkinkan peserta untuk membaca soal cerita, lalu menjawab pertanyaan yang sesuai dengan kehendak soal pada kolom jawaban dengan cepat.

Contoh:

Jika tahun 2015 Feni berumur 3,25 windu, maka pada tahun 2002 umur Feni adalah …..

A. 12 Tahun

B. 8 Tahun

C. 11 Tahun

D. 17 Tahun

E. 13 Tahun

  • Tes seri huruf: Adalah tes, yang memungkinkan peserta untuk menjawab huruf selanjutnya, yang rumpang pada deretan huruf dan biasanya pada bagian ini mempunyai pola tertentu.

Contoh:

A, B, D, G, K, …., ….

A. P dan V

B. O dan V

C. P dan W

D. P dan U

E. O dan U

  • Tes deret (seri angka): Adalah tes, yang hampir sama dengan tes seri huruf, namun di sini soalnya menggunakan angka, yang pada bagian ini deret angka ini, juga mempunyai pola tertentu untuk menemukan jawaban yang tepat.

Contoh:

3, 8, 13, 18, 23, …., ….

A. 28 dan 34

B. 28 dan 33

C. 28 dan 38

D. 38 dan 43

E. 33 dan 38

  • Tes hitungan (aritmatika): Hampir sama dengan tes deret angka, namun di sini pesertanya diminta untuk menghitung dengan menambah, membagi, mengali maupun membagi bilangan yang tersedia di soal dan biasanya soal pada bagian ini menjebak hitungan peserta walaupun terlihat mudah.

Contoh:

82, 50, 34, 26, …

A. 24

B. 22

C. 20

D. 18

E. 16

 

  1. Tes Logika

Subtes berikutnya, yang juga berisikan pertanyaan-pertanyaan menjebak adalah tes logika. Di sini, peserta harus memecahkan masalah secara logis dan penalaran. Adapun subtes ini terbagi menjadi 4, yakni logika diagram, logika cerita, silogisme, logika umum.

  • Tes logika diagram: Adalah tes, yang memungkinkan peserta untuk menginterpretasikan suatu diagram yang tersedia pada soal dan jawaban biasanya berupa pernyataan yang sesuai pada diagram soal.

Contoh:

Cincin, Donat, dan Ban

Jawaban: B. Ketiga kata tidak memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga, diagram venn yang tepat untuk Cincin, Donat, dan Ban adalah keduanya saling terpisah.

  • Tes logika cerita: Untuk tes yang satu ini, baik dari soal maupun jawaban, sama-sama menjebak. Karena, soal ini memang untuk menguji peserta untuk untuk membaca suatu cerita, dan menjawab soal-soal yang berhubungan dengan cerita pada soal tersebut. Tetapi, biasanya pertanyaan dan jawaban pada soal tidak secara langsung terdapat jawabannya pada cerita.

Contoh:

Sebagian perajin tempe mengeluhkan harga kedelai naik. Pak Anto seorang perajin tempe.

A. Pak Anto pasti mengeluhkan harga kedelai naik.

B. Pak Anto tidak mengeluhkan harga kedelai naik.

C. Harga kedelai bukanlah keluhan Pak Anto

D. Pak Anto mungkin ikut mengeluhkan harga kedelai naik

E. Harga kedelai naik atau tidak, pak Anto tetap mengeluh

  • Tes silogisme (analisa sebuah pernyataan dan kesimpulan): Adalah tes, di mana peserta diminta untuk apakah pernyataan dan kesimpulan yang diambil dalam soal maupun jawaban sudah benar atau belum.

Contoh:

Semua kendaraan berbahan bakar bensin. Tak sebuah motor pun berbahan bakar bensin. Jadi . . . .

A. Kendaraan berbahan bakar bensin adalah motor.

B. Tak sebuah motor pun adalah kendaraan berbahan bakar bensin.

C. Semua kendaraan berbahan bakar bensin adalah motor.

D. Motor adalah kendaraan berbahan bakar bensin.

E. Semua kendaraan adalah motor.

  • Tes logika umum: Adalah tes, di mana peserta diminta untuk menalar suatu pernyataan yang logis dengan cepat.

Contoh:

Semua olahraga baik untuk kesehatan. Sebagian orang malas untuk berolahraga.

Kesimpulannya adalah…

A. Semua orang yang melakukan olahraga tidak malas

B. Semua orangnya yang tubuhnya sehat selalu berolahraga

C. Orang yang malas olahraga hidupnya tidak sehat

D. Ada orang yang tidak malas olahraga

 

  1. Tes Gambar (Spasial)

Terakhir, ada tes gambar yang menjadi tes TPA yang paling seru. Adapun, subtes TPA ini dibagi menjadi 4, yakni tes padanan gambar, tes bayangan gambar/cermin, kelompok gambar, dan identifikasi gambar.

  • Tes padanan gambar: Adalah tes yang memungkinkan para peserta, untuk untuk mencocokkan gambar yang sesuai dengan pertanyaan dengan jawaban yang ada.

Contoh:


Manakah gambar yang cocok untuk selanjutnya?

  • Tes bayangan gambar: Adalah tes, yang memungkinkan peserta untuk menalar bagaimana suatu gambar, akan dicerminkan pada suatu bayangan dan bagaimana hasilnya dari bayangan tersebut, bisa memberi gambaran seperti pada kolom jawaban yang tersedia.

Contoh:

  • Tes kelompok gambar: Adalah tes, di mana peserta diminta untuk mengelompokkan gambar yang sesuai kondisi atau satu kategori yang sama dengan kategori yang berbeda pada jawaban.

Contoh:

  • Tes identifikasi gambar: Adalah tes, di mana peserta akan diminta untuk mengidentifikasi sebuah gambar yang tertera pada soal maupun jawaban yang tersedia.

Contoh:

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

Tes Potensi Akademik (TPA) merupakan salah satu tes yang sering digunakan sebagai salah satu syarat dalam seleksi masuk perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya. TPA bertujuan untuk mengukur potensi akademik seseorang dalam menghadapi materi pembelajaran di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Namun, tidak jarang calon peserta tes mengalami kegagalan dalam menjalani. Beberapa penyebab gagal Tes Potensi Akadademik:

  1. Kurangnya Persiapan

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

Tes TPA memiliki banyak jenis soal dan kategori, seperti kemampuan verbal, numerik, dan logis. Sehingga diperlukan persiapan yang matang untuk menghadapinya. Seseorang yang kurang mempersiapkan diri cenderung merasa kesulitan dalam menjawab soal bahkan tidak lolos.

Karena Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik itu, mempersiapkan materi dan teknik yang sesuai sangat penting untuk lolos tahap ini. Persiapkan materi tersebut dengan belajar teratur dan memilih strategi paling efektif dalam mengerjakan soal-soal. Pastikan memahami konsep, serta melakukan estimasi supaya mampu menjawab soal tepat waktu.

Anda juga bisa melakukan simulasi tes online, untuk membantu mengetahui kelemahan serta kekuatan sebelum menghadapi tes yang nyata. Tujuan melakukan simulasi tes ini, supaya lebih terbiasa dengan format soal dan waktu yang terbatas.

  1. Tidak Memahami Instruksi dengan Baik

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

Setiap pelaksanaan Tes Potensi Akademik online tentu memiliki instruksi atau perintah soal masing-masing. Peserta wajib memahami dengan benar, supaya proses menjawab soal semakin maksimal dan sesuai instruksi yang diminta.

Kurangnya kemampuan atau ketelitian dalam memahami instruksi berisiko tinggi memicu kesalahan menjawab. Oleh sebab itu, upayakan selalu cermat dan teliti membaca setiap perintah yang tertera di setiap soal. Jangan sampai terjebak dengan kata-kata atau kalimat yang mengecoh.

  1. Pengetahuan dan Keterampilan yang Terbatas

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

Sama seperti namanya, tes TPA memang bertujuan untuk menguji sejauh mana potensi atau keterampilan seseorang terutama dalam hal pemecahan masalah. Itu artinya keterampilan seseorang begitu berpengaruh dalam Tes Potensi Akademik online.

Jika seseorang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang kurang memadai dalam bidang tersebut. Tentu akan merasa kesulitan ketika memilih jawaban yang benar. Alhasil mereka tidak lolos pada tahap tes TPA.

  1. Terlalu Cepat atau Lambat Mengerjakan Tes

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

Sama seperti ujian pada umumnya, Tes TPA juga memiliki batas waktu yang telah ditentukan. Hal ini menuntut para peserta untuk lebih cepat dalam menjawab, namun juga harus tepat ketika memilih jawaban.

Mengerjakan soal terlalu cepat bisa saja membuat Anda melakukan kesalahan atau melewatkan beberapa bagian yang penting. Sebaliknya, jika terlalu lambat dalam mengerjakan tes, tentu berisiko tinggi kehabisan waktu dan tidak bisa menyelesaikan semua soal.

Untuk menghindari Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik tersebut, Anda bisa memilih soal Tes Potensi Akademik yang paling mudah terlebih dahulu. Apabila memiliki sisa waktu, jangan lupa menggunakannya untuk mengoreksi kembali setiap jawaban. Sehingga jika ada yang terlewat bisa langsung ketahuan.

  1. Kurang Fokus atau Mudah Terganggu

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

Tes Potensi Akademik online juga memerlukan fokus dan konsentrasi yang tinggi. Seseorang yang susah fokus atau mudah terganggu bisa menemui banyak kendala dalam mengerjakan soal. Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik, kinerja dalam mengerjakan soal menjadi menurun bahkan gagal lolos.

Untuk menghindari hal tersebut, pastikan memilih tempat yang tenang dan nyaman selama mengikuti Tes Potensi Akademik online. Fokus pada soal yang sedang Anda kerjakan, dan jangan terlalu lama mempertimbangkan jawaban. Jauhkan benda-benda yang bisa membuyarkan konsentrasi seperti notifikasi smartphone.

  1. Koneksi Internet yang Buruk

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

Karena menggunakan sistem online, Anda tentu membutuhkan koneksi internet untuk terhubung ke server. Namun hal ini terkadang menimbulkan kendala tersendiri. Salah satunya Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik adalah jaringan internet yang kurang lancar, bisa membuat seseorang mengalami masalah ketika menyelesaikan tes. Misalnya jawaban tidak tersimpan, sistem menjadi error dan masih banyak lagi.

Untuk mengatasinya, pastikan menggunakan jaringan dari provider terbaik. Jika memungkinkan, Anda bisa pergi ke suatu tempat yang tidak susah sinyal untuk mengerjakan Tes Potensi Akademik online. Proses yang lancar akan membuat Anda memperoleh hasil terbaik. Kemungkinan lolos tes ini juga jauh lebih besar.

  1. Kurangnya Strategi dalam Menjawab Soal

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

Setiap jenis soal dalam TPA membutuhkan strategi yang berbeda. Jika Anda tidak memiliki strategi yang tepat, Anda mungkin mengalami kesulitan dalam mencari jawaban yang benar. Misalnya, dalam soal logika atau analitis, penting untuk menggunakan teknik eliminasi atau mencari pola-pola tertentu. Menggunakan strategi yang tepat akan membantu Anda dalam menjawab soal dengan lebih efektif.

  1. Kecemasan dan Tekanan

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

Kecemasan dan tekanan yang tinggi sebelum dan saat menjalani TPA dapat Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik kinerja Anda. Kondisi ini dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi kejelian, dan menyebabkan kesalahan dalam menjawab soal. Mengelola stres dan kecemasan dengan baik adalah kunci untuk tetap tenang dan fokus selama tes. Lakukan teknik relaksasi seperti bernafas dalam-dalam, visualisasi positif, atau berbicara pada diri sendiri dengan kata-kata yang membangkitkan kepercayaan diri.

 

Dalam menghadapi TPA, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik, memahami instruksi, mengelola waktu, menggunakan strategi yang tepat, dan mengendalikan kecemasan. Selain itu, menjaga kondisi fisik dan mental yang sehat juga penting dalam menghadapi tes ini. Dengan persiapan yang matang dan pendekatan yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam TPA dan mencapai hasil yang diharapkan.

 

Penyebab Gagal Tes Potensi Akademik

bayu13

Author bayu13

More posts by bayu13

Leave a Reply

×

Powered by Pelatihan TPA

× GRATIS Mini Try Out Bappenas