Persiapan SIMAK Pascasarjana UI
Persiapan SIMAK Pascasarjana UI – Ada yang lagi persiapan SIMAK UI? Tulisan kali ini, aku akan berbagi informasi mengenai seluk beluk SIMAK UI, bagaimana menghadapi soal-soal TPA. Simak-UI (Seleksi Masuk UI) adalah ujian seleksi terpadu masuk UI yang diselenggarakan UI bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di UI. Ujian ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia (Jakarta, Tangerang, Tangsel, Bekasi, Depok, Bogor, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Padang, Medan, Palembang, Makassar) untuk seluruh program pendidikan yang ada di UI, mulai Program Vokasi (D3), Sarjana Kelas Paralel, Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor. Sedangkan ujian SIMAK Sarjana Kelas Internasional dan Sarjana Ekstensi diselenggarakan pada waktu yang berbeda.
Jadwal SIMAK UI sebenernya bisa dilihat di website : penerimaan.ui.ac.id Penerimaan via SIMAK dilakukan 3 kali dalam satu tahun, jadwal dan tahapan pendaftaraan semua jelas ada di website tersebut. Jadi ada kesempatan beberapa kali untuk yang gagal mengikuti SIMAK UI.
Ada beberapa syarat akademik yang harus dilakukan untuk dapat masuk UI :
- Mempunyai IPK sekurang-kurangnya 2,75 dalam skala 4.0
- Memiliki hasil TPA dengan skor minimal 500
- Memiliki hasil tes TOEFL ITP minimal 500, atau lolos tes bahasa Inggris yang disediakan oleh UI. Persiapan
Tes Potensi Akademik (TPA)
TPA yang digunakan oleh UI dan Bappenas berbeda, jenis soal yang digunakan juga berbeda. Tapi pada dasarnya 3 tahapan soal TPA Simak UI dan TPA Bappenas sama. Sebenarnya aku belum pernah ikut Bappenas sih, tapi karena melihat contoh-contoh soal Bapenas dan pengalaman SIMAK UI jadi aku menyimpulkan bahwa tingkat kerumitan soal berbeda.
Bappenas menekankan pada ketelitian, kecepatan dalam pengambilan keputusan. Sehingga di tes TPA Bappenas tidak ada pengurangan nilai (ini aku baca dari buku tes TPA Bappenas). Sedangkan soal SIMAK UI tergolong rumit dan membutuhkan logika dengan ketepatan pengambilan keputusan. Nilai SIMAK UI mengalami pengurangan -1 poin untuk jawaban salah, dan +4 untuk jawaban benar.
Tujuan TPA : TPA digunakan sebagai tolak ukur bakat dan kemampuan seseorang dalam bidang akademik. TPA dianggap dapat mendasari kemungkinan keberhasilan seseorang jika yang bersangkutan belajar. TPA biasanya digunakan untuk masuk CPNS, beasiswa S2/S3 baik lokal maupun non lokal, rekrutmen karyawan swasta maupun BUMN.
Peta Materi dalam soal TPA :
- Verbal (kosakata, padanan kata, analogi verbal, pemahaman)
- Kuantitatif (hitung menghitung, deret bilangan, komparasi kuantitatif, soal cerita)
- Penalaran (logika, penalaran analitis, penalaran keruangan, penalaran logis)
Skor TPA
Sebenarnya ini penghitungan skor TPA untuk Bappenas, beginilah kira-kira penghitungan skor TPA :
Skor Total | % Kelompok | Kategori |
<499 |
40 % | STANDAR |
500 – 549 | 30 % | RATA-RATA CERDAS |
550 – 600 | 15 % | CUKUP CERDAS |
650 – 700 | 10 % | CERDAS |
>700 | 5 % | SANGAT CERDAS |
Sedangkan peta waktu TPA serta jumlah soal :
Kemampuan | Jumlah soal | Waktu (menit) |
Bahasa / verbal | 40 | 30 |
Kuantitatif | 30 | 50 |
Logika | 40 | 40 |
Untuk masuk UI, skor TPA minumun yang disyaratkan adalah 500. Skor TPA 500 apakah mudah digapai? Dari hasil membaca di google dan buku, skor 500 bisa digapai dengan minimal kita menjawab soal benar setengah dari jumlah keseluruhan soal. Misal soal 100, maka skor 500 dapat digapai dengan jumlah soal benar 50 soal. Untuk diketahui, soal TPA SIMAK UI poin soal benar +4, sedangkan bila salah -1 dan 0 bila kosong.
Setiap kemampuan dibatasi waktu, bila waktu telah habis maka kita tidak diperkenankan lagi membuka soal sebelumnya. Jadi kita harus manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Bila yakin langsung jawab, bila tidak yakin tinggalkan dan menuju soal selanjutnya. Lembar soal setiap kemampuan berbeda warna, soal bahasa bewarna putih, kuantitatif bewarna pink, dan logika bewarna hijau.
Bagaiamana cara mendapatkan skor TPA 500?
Bagaimana sih cara mendapatkan skor TPA 500 ? Apa yang harus di Persiapan SIMAK Pascasarjana UI nanti ? Berikut di bawah ini ada beberapa caranya, antara lain:
-
Belajar dari buku TPA, untuk membantu belajar
Banyak-banyaklah mempelajari dan menganalisis model tiap soal sesuai instansi penyelenggara TPA yang akan Anda jalani. Usahakan pula selalu mempelajari soal-soal yang up to date, maksimal 3 tahun sebelumnya.
Semakin lama jenis soal TPA tentunya semakin berkembang, jangan sampai yang Anda pelajari sudah ketinggalan zaman dan tidak lagi akan muncul di tes yang akan dijalani. Biasanya jenis soal akan paling mirip dengan tes pada waktu tepat sebelumnya
-
Atur strategi soal cara belajar
Kalau saya memilah mana kekuatan dan kelemahanku. Saya lemah soal Matematika. Sedangkan saya merasa yakin di kemampuan bahasa. Untuk kemampuan Matematika saya belajar setiap hari, untuk membahas soal-soal ini dengan target belajar harian. Untuk kemampuan lain saya selang seling belajarnya setiap hari. Bila terasa letih saya mempelajari hal yang terasa mudah, misal padanan kata.
-
Pilah soal yang dipelajari
Saya bisa menyelesaikan soal menyederhanakan pecahan, maka saya mendalami soal menyederhanakan pecahan. Soal bangun ruang, sama sekali tidak saya pelajari. Karena saya berencana untuk melewati soal tipe begini (wkwkwk jangan ditiru). Jadi saya membalik metode belajar, dengan cara mempelajari dengan lebih dalam soal yang saya kira bisa jawab (kira-kira sih, soalnya saya diajarin temen-temen BPS juga).
-
Berdoa dan sedekah
Kekuatan doa dan sedekah merupakan kekuatan yang sangat tidak bisa diprediksi. Rumus terakhir adalah pasrah dan ikhlas, apapun hasilnya. Ada orang pintar yang mungkin belum lulus, bukan karena tidak bisa. Melainkan, Tuhan belum mengizinkan. Saya termasuk orang-orang yang beruntung dan diberi kesempatan yang sangat mudah. Dengan belajar bersungguh-sungguh setidaknya kita sudah mengerjakan bagian kita dengan sungguh-sungguh.
Informasi lebih lanjut mengenai Pelatihan TPA Bappenas & UI
KLIK SEKARANG
Lokasi Pusat Pelatihan TPA